MAKALAH
QUANTUM COMPUTATION






DISUSUN OLEH:­­
Krisna Arief Budiman
55414917


UNIVERSITAS GUNADARMA
2018­­­



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Quantum Computation”.
Dalam penyusunan tugas makalah ini tidak lepas dari dari bantuan banyak pihak maka pada kesempatan ini penulis  ingin mengucapkan banyak – banyak terima kasih pada sumber – sumber yang penulis dapatkan dari internet.
Penulis  menyadari bahwa tugas pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu  dalam penyusunan pembuatan proposal ini.

                                                                                       Depok, April 2018

                                                                                                                                    Penyusun












DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................................................       i      
Daftar isi..............................................................................................................................       ii
Bab 1 PENDAHULUAN...................................................................................................       1
          1.1 Latar Belakang...................................................................................................       1
          1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................       1
          1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................       2
Bab 2 PEMBAHASAN......................................................................................................       3
          2.1 Quantum Computation......................................................................................       3
          2.2 Algoritma Shor...................................................................................................       9
          2.3 Quantum Gates..................................................................................................       11
          2.4 Implementasi Quantum Computation.............................................................       12
Bab 3 PENUTUP...............................................................................................................       13
Daftar Pustaka....................................................................................................................       14

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Komputer adalah sebuah teknologi canggih yang dapat mengkalkulasi berbagai perintah dengan cepat. Karenanya di era modernitas yang seperti sekarang ini komputer adalah suatu teknologi yang tidak bisa dipungkiri akan kebergunaannya, baik dalam kehidupan sehari hari,kegiatan belajar mengajar di sekolah, kegiatan perkantoran dan lain lain. Sehingga komputer adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang.
Akan tetapi, kamajuan teknologi komputer sekarang ini masih dirasa kurang memuaskan dikarenakan waktu pemrosesannya yang masih cukup lama, memang hal tersebut tidak begitu terasa ketika kita hanya menggunakan komputer untuk bermain game, mengerjakan tugas pemrogaman dan lain sebagainya. Tapi lain halnya bila sebuah komputer digunakan untuk sebuah tugas yang cukup rumit, seperti memecahkan sebuah sandi (kode) dengan digit sampai ratusan. Apabila kita melakukan hal tersebut dengan komputer digital yang ada seperti sekarang  ini, maka proses untuk memecahkan sandi tersebut bisa membutuhkn waktu  sampai milyaran tahun.
Dengan demikian komputer digital sudah tidak efektif lagi untuk digunakan menyelesaikan permasalahan yang  tingkat kesulitannya sama seperti contoh tersebut. Maka dari itu akhirnya muncul sebuah solusi yakni teknologi komputer kuantum yang saat ini masih berada di tahap pengembangan yang dipastikan mampu memecahkan segala proses  kalkulasi dengan cepat dengan berdasar pada prinsip fisika kuantum.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud Algoritma Shor?
2.      Apa yang dimaksud Quantum Gates?
3.      Bagaimana Penerapan Quantum Computation?

1.3  Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Algoritma Shor
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Quantum Gates
3.      Untuk mmengetahui bagaimana penerapan Quantum Computation




BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Quantum Computation
Teori tentang komputer kuantum ini pertama kali dicetuskan oleh fisikawan dari Argonne National Laboratory sekitar 20 tahun lalu. Paul Benioff merupakan orang pertama yang mengaplikasikan teori fisika kuantum pada dunia komputer di tahun 1981.
Komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari merupakan komputer digital. Komputer digital sangat berbeda dengan komputer kuantum yang super itu. Komputer digital bekerja dengan bantuan microprocessor yang berbentuk chip kecil yang tersusun dari banyak transistor. Microprocessor biasanya lebih dikenal dengan istilah Central Processing Unit (CPU) dan merupakan ‘jantung’nya komputer. Microprocessor yang pertama adalah Intel 4004 yang diperkenalkan.
Pada tahun 1971. Komputer pertama ini cuma bisa melakukan perhitungan penjumlahan dan pengurangan saja. Memory komputer menggunakan sistem binary atau sistem angka basis 2 (0 dan 1) yang dikenal sebagai BIT (singkatan dari Binary digIT). Konversi dari angka desimal yang biasa kita gunakan (angka berbasis 10 yang memiliki nilai 0 sampai 9) adalah sebagai berikut:

0 = 0
9 = 1001
1 = 1
10 = 1010
2 = 10
11 = 1011
3 = 11
12 = 1100
4 = 100
13 = 1101
5 = 101
14 = 1110
6 = 110
15 = 1111
7 = 111
16 = 10000
8 = 1000
17 = 10001

Kalau kita ingin menghitung angka apa yang dilambangkan oleh 101001
caranya sebagai berikut (menggunakan sistem 2n):
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 32 + 0 + 8 + 0
+ 0 +1 = 41.
Contoh perhitungan penjumlahan matematika menggunakan sistem binary:
10 1010
23 + 10111 +
33 100001
Sistem inilah yang selama ini kita gunakan saat kita mengolah informasi menggunakan komputer.
Quantum Computer atau komputer kuantum memanfaatkan fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. 

Gambar 2.1.1 Superposition

Dalam mekanika kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Inilah yang disebut keadaan superposisi. Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1 dikenal pula superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1, bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak menggunakan Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk berada di bermacam keadaan (multiple states), komputer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan berbagai perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer digital.

Gambar 2.1.2 Multple States

 Berikut adalah perbedaan persamaan bit, pbit dan qubits.

Gambar 2.1.3 Persamaan bit, pbit, dan qubits
        Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.seperti gambar berikut:

Gambar 2.1.4 Logika Classical dan Quantum Information Processing

Komputer kuantum menggunakan partikel yang bisa berada dalam duakeadaan sekaligus, misalnya atom-atom yang pada saat yang sama berada dalam keadaan tereksitasi dan tidak tereksitasi, atau foton (partikel cahaya) yang berada di dua tempat berbeda pada saat bersamaan.
Eksitasi adalah perpindahan elektron menuju lintasan dengan bilangan kuantum yang lebih besar dengan menyerap energi sebanding dengan frekuensi foton.seperti gambar berikut : 

Gambar 2.1.5 Eksitasi

Menurut mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat energi yang lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1), energi berupa sebuah partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan. Energi yang dilepaskan dapat dirumuskan sbb:

Gambar 2.1.6 Foton




E = hf  
Dengan :
E = energi (J)
h = tetapan Planck, h = 6.63 \times 10^{-34}\! (Js), dan
f  = frekuensi dari cahaya (Hz)

      Atom memiliki konfigurasi spinSpin atom bisa ke atas (up), bisa pula ke
bawah (down). Misalnya saat spin atom mengarah ke atas (up) kita beri lambang 1
                                  

Gambar 2.1.7 Spin

sedangkan spin down adalah 0 (seperti dalam sistem binary di komputer digital).
Atom-atom berada dalam keadaan superposisi (memiliki spin up dan down secara bersamaan) sampai kita melakukan pengukuran. Tindakan pengukuran memaksa atom untuk ‘memilih’ salah satu dari kedua kemungkinan itu. Ini berarti sesudah kita melakukan pengukuran, atom tidak lagi berada dalam keadaan superposisi.
Atom yang sudah mengalami pengukuran memiliki spin yang tetap: up atau down. Saat konsep ini diterapkan dalam komputer kuantum, keadaan superposisi terjadi pada saat proses perhitungan sedang berlangsung. Sistem perhitungan pada komputer kuantum ini berbeda dengan komputer digital. Komputer digital melakukan perhitungan secara linier, sedangkan komputer kuantum melakukan semua perhitungan secara bersamaan (karena ada multiple states semua perhitungan dapat berlangsung secara simultan di semua state).


Gambar 2.1.8 Classical vs Qubit

Ini berarti ada banyak kemungkinan hasil perhitungan. Untuk mengetahui jawabannya (hasil perhitungannya) kita harus melakukan pengukuran qubit. Tindakan pengukuran qubit ini menghentikan proses perhitungan dan memaksa sistem untuk ‘memilih’salah satu dari semua kemungkinan jawaban yang ada.
Dengan sistem paralelisme perhitungan ini, kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer kuantum. Komputer digital yang paling canggih saat ini (setara dengan komputer kuantum 40 qubit) memiliki kemampuan untuk mengolah semua data dalam buku telepon di seluruh dunia (untuk menemukan satu nomor telepon tertentu) dalam waktu satu bulan. Jika menggunakan komputer kuantum proses ini hanya memerlukan waktu 27 menit.
             Ada satu fenomena ‘aneh’ lain dari mekanika kuantum yang juga dimanfaatkan dalam teknologi komputer kuantum: Entanglement. Jika dua atom mendapatkan gaya tertentu (outside force) kedua atom tersebut bisa masuk pada keadaan ‘entangled’. Atom-atom yang saling terhubungkan dalam entanglement ini akan tetap terhubungkan walaupun jaraknya berjauhan. Analoginya adalah atom-atom tersebut seperti sepasang manusia yang punya ‘telepati’. Jika yang satu dicubit, maka pasangannya (di mana pun ia berada) akan merasa sakit. Perlakuan
terhadap salah satu atom mempengaruhi keadaan atom pasangannya. Jika yang satu memiliki spin up (kita baru bisa mengetahuinya setelah melakukan pengukuran) maka kita langsung mengetahui bahwa pasangannya pasti memiliki spin down tanpa kita perlu mengukurnya kembali. Ini melambangkan system komunikasi yang super cepat. Komunikasi menggunakan komputer kuantum bias mencapai kecepatan yang begitu luar biasa karena informasi dari satu tempat ke tempat lain dapat ditransfer secara instant. Begitu cepatnya sehingga terlihat seakan-akan mengalahkan kecepatan cahaya.
            Saat ini perkembangan teknologi sudah menghasilkan komputer kuantum sampai 7 qubit, tetapi menurut penelitian dan analisa yang ada, dalam beberapa tahun mendatang teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit. Kita bias membayangkan betapa cepatnya komputer masa depan nanti. Semua perhitungan yang biasanya butuh waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad pada akhirnya bisa dilaksanakan hanya dalam hitungan menit saja jika kita
menggunakan komputer kuantum yang super canggih dan super cepat itu. Di masa mendatang kita akan menggunakan komputer yang tidak lagi tersusun dari transistor-transistor mini seperti sekarang, Komputer kuantum tidak lagi memerlukan chip komputer yang semakin lama semakin padat karena semakin berlipatgandanya jumlah transistor yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja komputer. 

2.2 Algoritma Shor
Algoritma Shor, dinamai matematikawan Peter Shor , adalah algoritma kuantum yaitu merupakan suatu algoritma yang berjalan pada komputer kuantum yang berguna untuk faktorisasi bilangan bulat. Algoritma Shor dirumuskan pada tahun 1994.  Inti dari algoritma ini merupakan bagaimana cara menyelesaikan faktorisasi terhaadap bilanga interger atau bulat yang besar.


Gambar 2.2.1 Quantum Logic Gates
Efisiensi algoritma Shor adalah karena efisiensi kuantum Transformasi Fourier , dan modular eksponensial. Jika sebuah komputer kuantum dengan jumlah yang memadai qubit dapat beroperasi tanpa mengalah kebisingan dan fenomena interferensi kuantum lainnya, algoritma Shor dapat digunakan untuk memecahkan kriptografi kunci publik skema seperti banyak digunakan skema RSA.
Algoritma Shor terdiri dari dua bagian:
– Penurunan yang bisa dilakukan pada komputer klasik, dari masalah anjak untuk masalah ketertiban -temuan.
– Sebuah algoritma kuantum untuk memecahkan masalah order-temuan.
Hambatan runtime dari algoritma Shor adalah kuantum eksponensial modular yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan kuantum Transformasi Fourier dan pre-/post-processing klasik. Ada beberapa pendekatan untuk membangun dan mengoptimalkan sirkuit untuk eksponensial modular. Yang paling sederhana dan saat ini yaitu pendekatan paling praktis adalah dengan menggunakan meniru sirkuit aritmatika konvensional dengan gerbang reversibel , dimulai dengan penambah ripple-carry. Sirkuit Reversible biasanya menggunakan nilai pada urutan n ^ 3, gerbang untuk n qubit. Teknik alternatif asimtotik meningkatkan jumlah gerbang dengan menggunakan kuantum transformasi Fourier , tetapi tidak kompetitif dengan kurang dari 600 qubit karena konstanta tinggi.

Gambar 2.2.2 Eksponensial Modular

2.3 Quantum Gates
Gerbang kuantum gerbang logika adalah dasar sirkuit kuantum yang beroperasi pada sejumlah kecil qubit . Mereka adalah blok bangunan sirkuit kuantum, seperti klasik gerbang logika yang untuk sirkuit digital konvensional.

Gambar 2.3.1 Gerbang Logika
Tidak seperti banyak gerbang logika klasik, logika kuantum gerbang reversibel .Namun, adalah mungkin untuk melakukan komputasi klasik menggunakan gerbang hanya reversibel. Sebagai contoh, reversibel gerbang Toffoli dapat melaksanakan semua fungsi Boolean. Gerbang ini memiliki setara kuantum langsung, menunjukkan bahwa sirkuit kuantum dapat melakukan semua operasi yang dilakukan oleh sirkuit klasik.
Quantum gerbang logika yang diwakili oleh matriks kesatuan . Gerbang kuantum yang paling umum beroperasi pada ruang satu atau dua qubit, seperti biasa klasik gerbang logika beroperasi pada satu atau dua bit. Ini berarti bahwa sebagai matriks, gerbang kuantum dapat dijelaskan oleh 2 × 2 atau 4 × 4matriks kesatuan.

Gambar 2.3.2 Matriks Gerbang Logika

2.4 Impelementasi Quantum Computing
     Pada 19 Nov 2013 Lockheed Martin, NASA dan Google semua memiliki satu misi yang sama yaitu mereka semua membuat komputer kuantum sendiri. Komputer kuantum ini adalah superkonduktor chip yang dirancang oleh sistem D – gelombang dan yang dibuat di NASA Jet Propulsion Laboratories.
     NASA dan Google berbagi sebuah komputer kuantum untuk digunakan di Quantum Artificial Intelligence Lab menggunakan 512 qubit D -Wave Two yang akan digunakan untuk penelitian pembelajaran mesin yang membantu dalam menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mencari set data astronomi planet ekstrasurya dan untuk meningkatkan efisiensi searchs internet dengan menggunakan AI metaheuristik di search engine heuristical. 
     A.I. seperti metaheuristik dapat menyerupai masalah optimisasi global mirip dengan masalah klasik seperti pedagang keliling, koloni semut atau optimasi swarm, yang dapat menavigasi melalui database seperti labirin. Menggunakan partikel terjerat sebagai qubit, algoritma ini bisa dinavigasi jauh lebih cepat daripada komputer konvensional dan dengan lebih banyak variabel. 
     Penggunaan metaheuristik canggih pada fungsi heuristical lebih rendah dapat melihat simulasi komputer yang dapat memilih sub rutinitas tertentu pada komputer sendiri untuk memecahkan masalah dengan cara yang benar-benar cerdas . Dengan cara ini mesin akan jauh lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan data indrawi dan akan mampu berfungsi dengan jauh lebih otomatisasi daripada yang mungkin dengan komputer normal



BAB 3
PENUTUP

Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum. Intinya komputer kuantum lebih baik kemampuan dalam proses pemecahan masalah lebih cepat dibandingkan dengan komputer digital.
  

Daftar Pustaka




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perusahaan Teknologi Ciptaan Anak Bangsa " PT NBS DIGITAL TEKNOLOGI "

Sentiment Analysis Facebook dengan Python